ads

Lazada Indonesia

Senin, 26 Januari 2015

Tips Mengerjakan Soal Tes CPNS Menggunakan Teknologi CAT

         
          Sudah menjadi stigma di masyarakat umum bahwa penerimaan CPNS di Indonesia penuh dengan nuansa Kolusi dan Nepotisme. Suap menyuap merupakan hal yang sangat lumrah terjadi di Indonesia. Entah mengapa masyarakat rela membayar puluhan bahkan ratusan juta untuk menjadi abdi negara. Kalau difikir-fikir, awalnya saja sudah tidak baik apalagi ke depannya.
Namun mulai sekarang pola pikir ini harus segera berubah karena Pemerintah, khusunya Kementrian PAN-RB telah berkomitmen untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam bidang rekruitmen CPNS. Salah satu terobosan yang dilaksanakan adalah dengan menyelenggarakan tes CPNS dengan sistem CAT (Computer Assisted Technology). Bagi anda yang sudah pernah "mencicipi" model tes seperti ini, Anda pasti akan berpendapat bahwa penerimaan CPNS sekarang benar-benar lebih transparan daripada sebelumnya. Karena begitu selesai mengerjakan soal tes kita akan langsung tahu skor yang kita peroleh dan langsung bisa melihat peringkat dalam satu ruang.
Supaya bisa lulus kita wajib untuk belajar, namun terkadang kita bingung apa saja yang harus dipelajari ketika akan menghadapi soal tes CPNS. Berikut akan saya paparkan hal apa yang harus dipersiapkan untuk menghadapi tes CPNS.
1. Belajar materi CPNS
    Tes Cpns terdiri dari 3 jenis tes (soal) yaitu : TKP (tes karakteristik pribadi), TIU (tes Intelejensi umum),  TWK (tes wawasan kebangsaan).
Untuk mengerjakan TKP yang perlu kita persiapkan adalah belajar menjadi seseorang yang munafik. Karena di dalam soal tersebut akan berisi soal dan jawaban yang sangat konservatif. Tapi demi mendapatkan skor yang tinggi kita harus memilih jawaban yang paling baik (meskipun tidak sesuai dengan perasaan kita)
Untuk mengerjakan TIU diperlukan latihan berulang-ulang agar anda menjadi terbiasa, kecuali anda adalah seseorang yang supercerdas, karena jenis soal ini menuntut logika dan penalaran kita, setajam apakah insting kita dalam hal matematis, segi kebahasaan, dan lain sebagainya.
Untuk mengerjakan TWK anda cukup mempelajari buku sejarah Indonesia mulai zaman kerajaan hingga politik jaman sekarang, dalami UUD 1945, serta hukum ketatanegaraan.

2. Persiapkan mental anda
Jadikan tes cPNS sebagai sesuatu yang biasa, sehingga anda akan merasa rileks. Rileks akan berpengaruh terhadap kejernihan berfikir anda, jangan sampai terbebani dengan berbagai macam fikiran, tetap fokus terhadap soalyang dihadapi.

3. Persiapkan fisik anda
Istirahat yang cukup, jangan lupa makan sebelum mengerjakan tes, jangan bergadang sebelum mengerjakan soal meskipun itu adalah nglembur belajar

4. Meminta restu orang tua
Meminta doa dari orang tua adalah sesuatu yang wajib, niscaya anda akan sangat dengan mudah mengerjakan soal CPNS

5. Berdoa kepada TUHAN
hal ini tidak perlu saya jelaskan lebih lanjut, karena anda semua pasti sudah tahu.

Demikian sekelumit pengalaman yang dapat saya SHare-kan kepada teman-teman.Semoga bermanfaat.
Terimakasih.

Pengumuman CPNS Umum Pemerintah Kabupaten Jepara Tahun 2014

Bagi anda peserta tes CPNS Kabupaten Jepara mungkin sudah sangat menantikan diumumkannya hasil tes CPNS kabupaten Jepara dari pelamar umum tahun 2014. Berikut ini adalah pengumuman peserta yang lolos TKD dan bersiap untuk pemberkasan. Dikutip dari web jeparakab.go.id
Selamat kepada peserta yang lolos,semoga menjadi CPNS  yang bersih dan membangun daerah Jepara pada khusunya dan Jepara pada umumnya.

Buku di ganti tablet? Efektifkah? Efisien kah?

Kau pilih buku tulis?










































































   buku pegangan sekolah



atau 


              Entah hal apa yang ada di pemikiran pemerintah khususnya kementrian pendidikan yang berencana mengganti buku pelajaran dengan tablet. Ibarat seorang nelayan, buku bisa dianalogikan sebagai jaring atau pancing bagi seorang nelayan. Jadi bagaimana seseorang bisa mendapatkan ilmu tanpa adanya buku,sama halnya,bagaimana nelayan bisa mendapatkan ikan kalau mereka tidak mempunyai jaring atau pancing?. Tablet merupakan suatu teknologi yang boleh dikatakan baru bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di daerah. Jangankan tablet, handphone saja masih banyak masyarakat yang belum mengenal. Dengan adanya dua fakta tersebut, mampukah suatu tablet bisa menggantikan peran buku?.
Bagi sebagian masyarakat yang sudah "melek" teknologi seperti pak menteri dan sekawannya hal ini adalah dianggap sebagai sebuah kemajuan karena terlihat mempergunakan mesin. Tetapi bagi masyarakat awam hal ini tidak bisa serta merta diterapkan, karena kondisi masyarakat Indonesia itu sangat berbeda-beda.
dalam membuat sebuah kebijakan hendaknya pemerintah mempertimbangkan sisi kemanfaatannya maupun sisi kerugiannya atau bahayanya.

       Tablet atau smartphone berlayar lebar merupakan benda elektronik seperti pada umunya. Membutuhkan daya listrik, perawatan, dan juga pulsa supaya bisa dioperasionalkan dengan lancar. Pertanyaannya, Apakah benda ini mampu dioperasionalkan untuk daerah yang belum terjangkau fasilitas PLN? Mampukah benda semacam ini digunakan di daerah dimana masyarakatnya masih berada di bawah garis kemiskinan? Mampukah benda semacam ini digunakan di tempat dimana untuk mencari sinyal saja kita harus berjalan beberapa kilometer atau bahkan memanjat bukit dan pohon untuk mendapatkan sinyal yang hanya bisa dipakai untuk SMS?. Banyak pembuat kebijakan di negeri ini yang tidak mengerti kondisi riil dilapangan. Mereka hanya mendapat laporan dari Dinas terkait yang notabene selalu menunjukkan kondisi terbaik suatu wilayah.

           Hal-hal yang dibutuhkan oleh siswa-siswi di daerah terpencil bukanlah benda macam tablet (e-sabak), laptop dsb. Benda-benda seperti di daerah tersebut masih merupakan benda mewah (tersier) padahal kebutuhan pokok pendidikan saja belum tentu terpenuhi secara optimal. Logikanya, makan saja belum terpenuhi tetapi sudah akan beli mobil. Sebaiknya pemerintah memikirkan terlebih dahulu tentang ketersedian sarana dan prasarana pokok pendidikan. Misalnya bangunan sekolah, sekolah tersebut sudah layak atau belum untuk menyelenggarakan pendidikan. Kondisi ruang kelas,ruang guru, kamar mandi, dan sebagainya. Ketersediaan meja, kursi, papan tulis, almari, dan sebagainya. Selain sarana dan prsarana,hal terpenting lain yang perlu terpenuhi adalah tenaga pendidik (guru). Kebiasaan untuk daerah terpencil adalah kurangnya pengawasan dari Dinas terkait,sehingga guru dengan laluasa bekerja tanpa memenuhi kewajibanyang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka. Sang Guru pun berkilah bahwasanya pemerintah kurang memperhatikan mereka,dengan tidak menyediakan tempat tinggal, fasilitas penunjang kehidupan lainnya. Padahal setiap pengangkatan PNS pastilah guru-guru ini telah menandatangani surat pernyataan yang menyatakan siap ditempatkan di tempat manapun di seluruh NKRI. Akhirnya siswanya pun yang menjadi korban. Mereka hanya datang ke sekolah tanpa ada bimbingan dan pelajaran yang diberikan oleh guru.

           Fakta seperti inilah yang seharusnya menjadi fokus pemerintah, bukannya justru menyediakan benda semacam tablet yang rentan rusak dan hampir mustahil untuk digunakan di daerah 3T (terdepan,terluar,tertinggal).

Rabu, 21 Januari 2015

Solusi Sarana Pembelajaran E-Sabak untuk Sekolah di Wilayah 3T

Pemerintah mengupayakan akses pendidikan yang lebih mudah untuk sekolah di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Salah satu solusi sarana pembelajaran yaitu menggunakan buku elektronik disebut Elektronik Sabak (E-Sabak). Diharapkan, ketimpangan akses terhadap pendidikan yang berkualitas bisa dikurangi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyampaikan, dengan solusi ini, peserta didik di wilayah 3T bisa mendapatkan pengetahuan dan informasi yang sama dengan mereka yang tinggal di kota besar. Pihaknya, kata dia, menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan PT Telkom untuk memberikan layanan pendidikan ini. "Prioritas di daerah perbatasan seperti Papua, Kalimantan, dan NTT. Selain itu, daerah yang memiliki indeks pembangunan manusia rendah," katanya saat memberikan keterangan pers di Kemdikbud, Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Hadir pada acara Menkominfo Rudiantara, Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Achmad Jazidie, dan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Hamid Muhammad.
Mendikbud mengatakan, saat ini sudah terdapat sebanyak 1.200 siswa SMA Terbuka yang menggunakan fasilitas tablet. Dengan fasilitas ini, kata dia, dapat menekan biaya dan pada saat yang sama meningkatkan kualitas. "Anak-anak hidup di dunia digital. Dunia pendidikan harus mengantisipasi," katanya.
Menurut Mendikbud, solusi ini berbeda dengan buku sekolah elektronik (BSE) selama ini. Materi ajarnya, kata dia, dibuat interaktif. "Bahan kuis juga bisa dikembangkan lewat E-Sabak," katanya.
Menkominfo Rudiantara mengatakan, dari sisi jaringan internet dapat dilakukan optimalisasi. Koneksinya, kata dia, tidak perlu harus ke Jakarta, tetapi dapat dilakukan rerouting. "Fasilitas jaringan yang dimiliki oleh Kemdikbud ini juga dapat dimanfaatkan oleh Kementerian lain seperti Kementerian Kesehatan untuk menghubungkan puskesmas-puskesmas di Indonesia," katanya. 
Direktur Enterprise dan Business Service PT Telkom, Muhammad Awaluddin mengatakan, layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi ini disediakan dalam satu paket layanan yang tidak terpisahkan yaitu perangkat, jaringan, dan aplikasi. Dia menyebutkan, disediakan tiga alternatif jaringan yaitu fix line, 3g, dan satelit (VSAT). "Tiga alternatif itu yang akan kita solusikan," katanya. (***)

sumber : http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/siaranpers/3689