ads

Lazada Indonesia

Sabtu, 11 Oktober 2014

Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE)

Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE)
a.      Pengertian Model Pembelajaran POE
Model pembelajaran Predict Observe Explain dikenalkan pertama kali oleh White and Gustone pada tahun 1995 dalam bukunya Probing Understanding (Keeratichamroen dalam Kamasanti, 2011: 15). Model ini merupakan salah satu model pembelajaran yang mengacu pada teori belajar konstruktvis, dimana esensi dari model pembelajaran ini adalah siswa membangun pengetahuan awalnya sendiri dan dengan bantuan guru dalam pembelajaran mereka berusaha menemukan hal baru dan akhirnya mampu mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan hasil pembelajaran yang diperoleh.
Dalam kegiatan pembelajaran POE, guru terlibat dalam melakukan sebuah peristiwa (percobaan) kepada siswa, meminta siswa untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi ketika perubahan dibuat, membimbing siswa dalam mengemukakan alasan berkenaan denganprediksi yang ia buat, melakukan perubahan pada peristiwa (percobaan) dan mendapatkan hasil pengamatan yang sesungguhnya, dan berusaha memberikan penjelasan kepada siswa tentang perbedaan yang terjadi antara prediksi siswa dengan hasil pengamatan (White and Gunstone dalam Hsu, ...: 2).
Menurut Wah Liew (2004), model pembelajaran POE efektif untuk guru dalam mengetahui sejauh mana pengamatan dan hasil prediksi yang dikemukakan oleh siswa. Sehingga guru dapat menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran selajutnya. Sedangkan Tomita dan Yin (2009) menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan POE adalah untuk memberikan suatu pengalaman nyata kepada siswa yang dapat mereka gunakan sebagai pengetahuan dalam membangun konsep ilmiah.
b.      Langkah-langkah Pembelajaran POE
POE merupakan model pembelajaran dimana guru berperan menggali pemahaman peserta didik dengan cara meminta mereka untuk melaksanakan tiga tugas utama, yaitu prediksi (predict), observasi (observe), dan penjelasan (explain) (Indrawati dan Setiawan, 2009: 45). Berikut penjelasan langkah-langkah model pembelajaran POE.
(a)    Memprediksi (Predict)
Pada tahap ini, siswa memprediksi/meramalkan peristiwa yang akan terjadi terhadap suatu permasalahan yang diinformasikan oleh guru. Penyusunan prediksi/ramalan berdasarkan pengetahuan awal, pengalaman, atau buku yang pernah mereka baca berkaitan dengan permasalahan yang akan pecahkan. Prediksi/ramalan tersebut ditulis pada selembar kertas dan dikumpulkan kepada guru.
(b)   Mengamati (Observe)
Selanjutnya, siswa dalam kelompok kecil (4-5 anak) melakukan percobaan (praktikum) berkaitan dengan permasalahan yang telah diinformasikan guru kemudian mengamati hasil percobaan untuk menguji kebenaran prediksi/ramalan yang telah dibuat siswa sebelumnya. Percobaan dilaksanakan dengan bimbingan guru dan sesuai langkah/prosedur kerja yang ditetapkan.
(c)    Menjelaskan (Explain)
Setelah melakukan percobaan dengan prosedur yang benar, siswa dalam kelompok kecil (4-5 anak) menuliskan hasil percobaan dan menyusun hipotesis atas hasil percobaan tersebut. Selanjutnya mereka menjelaskan perbedaan yang terjadi antara prediksi awal mereka dengan hasil percobaan yang dilakukan.
Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran POE oleh Tytler, 1992 (dalam Wahyudi, 2011) secara singkat adalah sebagai berikut.
Tahap Pembelajaran
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Memprediksi
(Predict)
Menjelaskan tujuan, alat dan bahan yang diperlukan, memotivasi siswa agar dapat menduga apa yang akan terjadi terhadap kegiatan yang akan dilakukan guru
Orientasi siswa kepada fenomena yang akan terjadi
Pengamatan
(Observasi)
Guru membimbing siswa dalam melakukan kegiatan percobaan
Siswa melakukan percobaan dan mengamati hasil percobaan yang dilakukan
Menjelaskan
(Explain)
Guru membimbing siswa dalam mengemukakan hasil percobaan yang dilakukan
Siswa menjelaskan apa yang terjadi selama percobaan berlangsung dan mengemukakan hasilnya

c.       Kelebihan Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE)
Menurut Wah Liew, 2004 (dalam Kamasanti, 2011: 18) model pembelajaran POE memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
(a)    Merangsang peserta didik untuk lebih kreatif khususnya dalam mengajukan prediksi
(b)   Dengan melakukan eksperimen untuk menguji prediksinya untuk mengurangi verbalisme.
(c)    Proses pembelajaran menjadi lebih menarik, sebab peserta didik tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati peristiwa yang terjadi melalui eksperimen.
(d)   Dengan cara mengamati secara langsung peserta didik akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori (dugaan) dengan kenyataan. Dengan demikian peserta didik akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.

          Pelaksanaan model pembelajaran POE yang menekankan pada pengalaman bermakna bagi siswa berupa pengetahuan/informasi yang tersaji dalam peristiwa nyata yang sederhana, memberikanmanfaat positif dalam memperkuat pemahaman siswa berkaitan dengan gejala-gejala alam yang terjadi. Dengan adanya pembelajaran yang menarik dan dilakukan secara langsung oleh siswa, maka konstruksi pemahaman dari dalam diri siswa akan terbentuk dengan sendirinya. Selain menunjang perkembangan aspek kognitif siswa, pembelajaran POE juga melatih aspek psikomotor siswa dalam kegiatan percobaan dan pengamatan. Pada kegiatan ini, siswa dituntut untuk mengoptimalkan fungsi kerja alat indera yang mereka miliki. Ketelitian, kecermatan, ketajaman dalam menyimak instruksi guru, dan keterampilan dalam mengungkapkan pikiranbaik lisan maupun tulisanmerupakan satu kesatuan aktivitas siswa dalam pembelajaran POE yang dapat melatih perkembangan kemampuan indera yang mereka miliki.

DAFTAR PUSTAKA

2 komentar:

  1. postingan nya sangat bermanfaat buat saya,, terimakasih. tapi bisa gak tolong dikasih datar pustakanya sekalian :)

    BalasHapus
  2. Maaf sebelumnya, ini judul buku model pembelajaran apa ya ?? Terima kasih

    BalasHapus